Tuesday, December 31, 2013

DARI PETANI KARET BERALIH KE BUDIDAYA PATIN



             Selalu mencari peluang yang lebih menguntungkan merupakan salah satu cara pengusaha sukses untuk memaksimalkan keuntungan yang ingin didapatkan. Dalam memaksimalkan keuntungan tersebut diperlukan analisa yang akurat untuk menentukan tingkat permintaan dan tingkat supply yang berada dipasar. Salah satu cara untuk memaksimalkan keuntungan adalah dengan beralih usaha dari usaha yang dirasakan kurang menghasilkan keuntungan kedalam usaha yang dapat memberikan prospek keuntungan yang lebih besar.
                Bapak Tajudin merupakan salah satu contoh pengusaha yang berani mengambil keputusan untuk beralih usaha dari petani karet menjadi pembudidaya ikan. Bapak tajudin tinggal di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan. Dahulu beliau terkenal sebagai pengusasha karet tetapi namun kini ia dikenal sebagai pembudidaya ikan yang produksi ikan patin-nya mencapai hampir 3 ton.
                Awal kesuksesan Tajudin bermula dari niatnya mengembangkan usaha lain diluar bertani karet. Asetnya yang berupa lahan yang cukup luas kemudian ia jadikan kolam ikan. Tahun 1990 ia memulai usaha pembenihan ikan dan budidaya ikan nila dan ikan patin. Usahanya itu tidak langsung berkembang, bahkan tahun 2001 kolam-kolamnya terbengkalai karena terkendala minimnya modal.
                Tetapi untunglah Tajudin bergabung dalam kader binaan Pemuda Pelopor (program pemberdayaan pemuda) yang dilaksanakan tim CSR PT Adaro Indonesia. Tajudin mendapat pembinaan dari Nawari, yaitu salah seorang pemuda pelopor didikan Adaro yang berhasil mengembangkan ekonomi di desanya. Sebagai pemuda pelopor, Nawari memberikan pembinaan dalam hal ketrampilan teknis maupun mengembangkan jiwa kewirausahaan para kadernya.


                Dari pembinaan ini, Tajudin membentuk kelompok usaha perikanannya yang diberi nama “Makmur Jaya” . Kelompok usaha ini beranggotakan dua orang kader lainnya. Di sini, Tajudin mendapat pembinaan keterampilan budidaya ikan dan bagaimana berwirausaha.
                Di daerah Kambitin, banyak pengumpul ikan yang siap membeli ikan budidaya, namun sayang tidak banyak kolam masyarakat yang dapat menghasilkan ikan dalam jumlah besar.
                Melihat prospek pemasaran itu, Tajudin mengelola kolam ikannya dengan lebih serius. Lembaga Keuangan Mikro Banua Bauntung yang dibentuk tim CSR Adaro pun mengucurkan dana sebesar Rp 20 juta untuk modal usaha kelompok Makmur Jaya.
                Hasilnya, kelompok usaha perikanan Makmur Jaya bisa memiliki yaitu 5 buah kolam pembenihan, 13 kolam pembesaran ikan dan memiliki lahan-lahan disekitarnya yang rencananya akan digunakan untuk penambahan kolam lagi.
                Desember 2009, merupakan panen ikan patin yang pertama. Saat itu usaha perikanan ini mampu menghasilkan ikan patin 2,7 ton dengan harga jual Rp. 12.500/kg. Sedangkan untuk ikan nila, dari 5000 bibit yang ditebar, mampu menghasilkan 200kg ikan nila per bulan dengan harga jual Rp 15-13.000-14.000. Ikan-ikan ini siap dipasok para pengumpul saat panen tiba dan dijual di sekitar wilayah Tabalong.
                Usaha perikanan yang dikelola Tajudin dan rekannya terus berkembang dan kini telah memiliki 22 kolam ikan. Selain digunakan untuk budidaya dan pembesaran ikan, kolam tersebut digunakan juga sebagai kolam pemancingan yang disewakan apabila ada lomba pancing. Tajudin dan rekannya terus mengembangkan usahanya dan akan merambah ke budidaya ikan lele dumbo. Tawaran untuk memasok ikan lele ke negeri jiran juga telah menghampiri mereka.
                Prospek usaha dan keuletan anggota kelompok “Makmur Jaya” dalam mengelola usaha perikanan ini mendapat perhatian dari Adaro. Tim CSR Adaro berniat membantu mewujudkan usaha ini sebagai program percontohan dan tempat wisata pemancingan.
                Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang dibentuk tim CSR Adaro akan membantu mengembangkan usaha perikanan dengan memberikan pinjaman modal Rp 100juta. Bantuan dana ini akan digunakan untuk memperbaiki bangunan kolam dan jalan di lingkungan sekitar kolam. Selain itu juga membangun beberapa gazebo untuk tempat para pengunjung yang ingin menikmati suasana kolam dengan lebih nyaman. (Syati Saptaria)

KARBON BIRU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA ALAM



            Dalam meningkatkan kualitas lingkungan yang baik bagi kehidupan makhluk hidup diperlukan Karbon biru yang mempunyai peranan sebagai stabilisasi ekosistem. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan Karbon Biru Badan Penelitian dan Pengembangan KP menyelenggarakan Workshop on Blue Carbon 2013 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 10 Desember  2013 di Hotel Borobudur , Jakarta Pusat.
            Pada acara tersebut diundang beberapa narumber yang dapat memberikan gambaran terkini mengenai kondisi, jumlah Karbon biru pada saat ini dan juga perubahannya. Ibu Sri Tantri perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup menyampaikan bahwa perubahan iklim di Indonesia menunjukkan perubahan yang cukup besar terutama daerah pulau Jawa. Perubahan yang paling ekstrim terjadi di daerah Jakarta yang berdampak terhadap tingkat temperatur daerah setempat. Berdasarkan data dari instansi terkait perubahan tersebut disebabkan karena berkurangnya lahan hijau yang membantu dalam mempertahankan ekosistem suatu wilayah. Untuk menangani hal tersebut Kementerian Lingkungan Hidup terus mengupayakan dalam mencegah terjadinya perubahan iklim dengan cara bekerjasama dengan pihak terkait untuk pengumpulan informasi dan data yang diperlukan dalam pencegahan perubahan iklim. Selain itu peranan masyarakat terus ditingkatkan dalam mencintai lingkungan hidup diwilayahnya masing-masing melalui pemberian penghargaan bagi masyarakat yang mempunyai kontribusi yang baik dalam memelihara lingkungan.
            Mr. Beane Kaufmann perwakilan dari Oragon State University – USA menyampaikan peranan hutan mangrove sebagai sumber penyeimbang ekosistem yang mempunyai banyak fungsi bagi penyelamat habitat lingkungan. Mangrove mempunyai peranan sebagai penyimpan karbon yang sangat berguna bagi stabilisasi lingkungan. Selain itu Mr. Beane mengungkapkan bahwa fungsi lain dari mangrove adalah untuk mengurangi efek bencana alam seperti gempa, tsunami, membantu meningkatkan produksi ikan alami dan dapat dijadikan sebagai sarana ekowisata yang menarik.
            Pada acara tersebut Bapak Zainal Arifin dari LIPI memaparkan mengenai data base ilmiah melalui jaringan dalam mendukung Blue Carbon  di Indonesia. Sistem database yang telah dibangun,  dipergunakan untuk menunjang program Blue Carbon, tetapi dalam proses pengumpulan data masih terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah data yang diperoleh masih belum akurat dikarena penginputan data pada setiap daerah belum dilakukan secara maksimal.
            Hadir pula narasumber dari International konservasi – USA yaitu Emily Pedgeon yang membahas tentang mengelola Blue Carbon untuk ekosistem. Dalam presentasinya Miss Emily menyatakan bahwa dalam 50 tahun terakhir dunia telah kehilangan sumber karbon yang baik untuk lingkungan, berdasarkan data yang telah diterima hutan mangrove telah berkurang sebesar 30-50 % selama 50 tahun terakhir. Telah banyak yang diupayakan dalam mengatasi krisis lingkungan tersebut, salah satunya adalah melalui program penanaman pohon mangrove diwilayah yang telah banyak kehilangan pohon mangrove.

             Dengan demikian diperlukan peningkatan peranan IPTEK, dukungan berbagai instansi terkait, dan peran serta masyarakat luas dalam menjaga kelestarian lingkungan yang dimotori oleh pihak pemerintah untuk mengatasi penurunan daya dukung alam dalam ketersediaan Karbon Biru. (Syati Saptaria)

Monday, December 9, 2013

MINA PADI ALTERNATIF USAHA MASYARAKAT INDONESIA DALAM PEMENUHAN GIZI



Mina padi adalah salah satu sistem yang diperkenalkan Direktorat usaha dalam acara Hari Pangan Sedunia. Mina Padi adalah cara yang digunakan oleh petani dengan menggabungkan teknik budidaya padi dan pemeliharaan ikan, yang dilakukan secara bersamaan di sawah. Dikarenakan keberadaan air disawah dalam sistem mina padai sangat dibutuhkan diperlukan pengetahuan teknis yang lebih bagi petani dalam menjalankan sistem mina padai ini. Sistem mina padi, jelas mempunyai keuntungan yang dapat dirasakan oleh petani. Salah satunya adalah petani ketika panen bukan hanya mendapatkan hasil makan pokok berupa beras tetapi pada saat bersamaan petani akan mendapatkan hasil panen berupa ikan.

Sebelum menjalankan usaha dengan sistem Minapadi petani harus memperhatikan persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya adalah tersedianya air yang cukup serta pengairan yang baik selama pemeliharan dilakukan, agar ikan tidak mengalami kekurangan air, sawah harus subur. Untuk itu berilah pupuk bila diperlukan, sawah harus bebas banjir, sawah mudah dikeringkan agar memudahkan perawatan tanaman padi, juga agar memudahkan dalam pemanenan ikan nanti ,tanah sebaiknya agak liat, gunanya untuk menjaga tetap tersedianya air dalam sawah dan aman dari bahaya pencurian.


Dalam memenuhi pengetahuan masyarakat mengenai mina padi tersebut Direktorat Usaha Perikanan Budidaya pada acara Hari Pangan Sedunia menyediakan berbagai informasi mengenai sistem Mina padi yang diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas bagi masyarkat. Tidak hanya pengetahuan secara teknis mengenai sistem mina padi yang dapat diperoleh masyarakat pada kegiatan Hari pangan Sedunia tetapi analisa usaha dalam menjalankan sistem minapadi tersebut dapat diperoleh pula di Stand Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Usaha Perikanan Budidaya, Direktorat Usaha Budidaya.

Kelebihan usaha Mina padi ini adalah pendapatan diperoleh dari dua komoditi yaitu padi dan ikan. Pada pemanfaatan lahan perlu lebih diperhatikan proposionalnya antara lahan untuk padi dan lahan untuk ikan harus sesuai dan seimbang peruntukannya. Selain itu pola dalam penaman padi dan ikan ada berbagai macam pola yang dapat diterapkan. 

Dalam menerapkan sistem minapadi ini diperlukan pemilihan jenis ikan yang baik,  dan dalam memilih jenis ikan pada sistem mina padi ini perlu diketahui jenis ikan yang cocok untuk dipelihara dengan sistem ini, diantaranya adalah ikan Mas, Karper,Tawes, Nilem, Mujair dan Nila. Ikan mas dan Karper merupakan jenis-jenis yang paling baik dipelihara di sawah karena ikan-ikan tersebut tumbuh dengan baik dengan air dangkal serta tahan panas. (Syati Saptaria).

SEKTOR PERIKANAN BERUSAHA MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN DAN PERBAIKAN GIZI MASYRAKAT DI ACARA HARI PANGAN SEDUNIA



Pemenuhan pangan indonesia merupakan tantangan yang harus terus diusahakan oleh berbagai pihak bahkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Seperti kita ketahui beras merupakan pangan pokok bagi masyarakat Indonesia yang paling utama untuk dipenuhi kebutuhannya, tetapi dalam pemenuhan gizi masyarakat, beras saja tidaklah cukup, diperlukan berbagai ragam pangan untuk pemenuhan gizi masyarakat, salah satunya adalah ikan yang sangat baik dan bergizi untuk dikonsumsi. 
 


Ikan merupakan salah satu pangan yang mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi, sehingga manjadikan salah satu pangan yang dianjurkan untuk dikonsumsi masyarakat Indonesia. Dalam pemenuhan pangan berupa Ikan Direktorat Perikanan Budiaya, Direktorat Usaha Budidaya pada acara Hari Pangan Sedunia 2013 menyampaikan berbagai informasi terkait upaya dan cara yang dapat dilakukan oleh masayrakat untuk supaya dapat memenuhi pangan dan gizi masayrakat. 

Selain itu Direktorat Usaha dalam kegiatan Hari Pangan Sedunia 2013 menyampaikan analisa usaha bidang perikanan budidaya yang dapat dijalankan. Usaha bidang perikanan budidaya bukan hanya dapat dilakukan oleh skala besar bahkan skala rumah tanggapun dapat melakukan usaha perikanan buddidaya. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan usaha dibidang perikanan budidaya dapat membantu program pemerintah dalam mewujudkan kemadirian pangan dan perbaikan gizi masyrakat Indonesia.

Harapan Direktorat Usaha Perikanan Budidaya dalam acara Hari Pangan Sedunia adalah dapat meningkatkan antusiame masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Padang Sumatera Barat dalam melakukan usaha perikanan Budiaya dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan Indonesia yang baik dan bergizi. (Syati Saptaria)

HARI PANGAN SEDUNIA UNTUK MENINGKATKAN KEPUDULIAN MASYARAKAT DALAM PENYEDIAAN PANGAN YANG CUKUP DAN BERGIZI



Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai sumberdaya dan lahan berpotensi untuk dimanfaatkan dalam menghasilkan pangan yang cukup dan bergizi. Dalam membangun dan meningkatkan produksi pangan Indonesia tentunya diperlukan berbagai upaya dalam menunjangnya. Selain itu ragam pangan yang dihasilkan dan dibutuhkan harus sesuai dengan permintaan yang ada pada masyarakat, sehingga kebutuhan pangan masyarakat Indonesia dapat terpenuhi dengan maksimal. Tidak hanya kebutuhan pangan Indonesia saja yang harus dipenuhi bahkan kebutuhan pangan dunia merupakan salah satu tanggung jawab negara Indonesia untuk membantu memenuhinya.

Pemenuhan kebutuhan pangan dunia menjadikan salah satu tantangan yang dihadapi oleh Indonesia. Hal tersebut menjadi dasar pentingnya untuk diselenggarakan kegiatan yang dapat meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pangan bagi kehidupan manusia. Dengan diselenggarakan kegiatan Hari Pangan Sedunia merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan peranan masyarakat Indonesia dalam pemenuhan pangan yang dibutuhkan masyarakat.


Hari Pangan sedunia tahun 2013 diselenggarakan di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 30 Oktober sd 02 November 2013. Perayaan puncak peringatan Hari Pangan sedunia dilaksanakan dengan mengusung tema "Optimalisasi Sumberdaya Lokal Melalui Diversifikasi Pangan Menuju Kemandirian Pangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat".  Acara dibuka secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 30 Oktober 2013 yang dihadiri oleh beberapa Menteri Kabinet, 14 Gubernur se- Indonesia, perwakilan Duta Besar beberapa negara serta perwakilan FAO diIndonesia.
 
Pada hari pangan sedunia Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Direktorat Usaha Budidaya memperkenalkan beragam usaha bidang perikanan budidaya yang dapat dijalankan oleh masyarakat Indonesia yang diharapkan pula dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Sumatera Barat pada khususnya dan masayarakat dunia pada umumnya. Hal tersebut mendukung tujuan umum dari kegiatan Hari Pangan sedunia yaitu meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dan para Stakeholder terhadap pentingnya Penyediaan pangan yang cukup dan bergizi, baik bagi masyarakat Indonesia Maupun dunia. (Syati Saptaria)