Thursday, March 26, 2015

Bapak Hendri Meninggalkan Penangkapan Ikan untuk Menjadi Pembudidaya Ikan Kerapu Sukses

Usaha menangkap ikan dilaut merupakan usaha yang telah dilakukan oleh masyarakat pesisir Indonesia sejak zaman dahulu. Tidak dapat dipungkiri kekayaan alam yang bersumber dari laut cukup banyak dimiliki oleh Indonesia karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki jumlah pulau yang cukup banyak dibandingkan dengan negara lainnya didunia dimana jumlah pulau di Indonesia yang terdaftar dan berkoordinat sekarang berjumlah 13.466 pulau.
                Namun pada saat ini penangkapan ikan perlu dikurangi untuk menghindari overfishing yang dapat mengakibatkan jumlah ikan di laut menjadi berkurang. Salah satu solusinya adalah dengan melakukan usaha perikanan budiaya yang dapat meningkatkan produksi ikan tanpa memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan.
                Bapak Hendri seorang pembudidaya ikan kerapu dari Pulau Pongok, Desa Celagen, Kecamatan Pongok, Kab. Bangka Selatan telah menjalankan usaha penangkapan ikan lebih dari dua puluh tahun yang lalu dan pada tahun 2010 Bapak Hendri memutuskan untuk meningggalkan usaha penangkapan ikan dengan menggantinya menjadi usaha Pembudidayaan ikan. Jarak tempuh Pulau Pongok Desa Celagen dari Tempat Pelelangan Ikan Sadai sekitar 3 – 4 jam perjalanan, walaupun lokasi cukup jauh dari Sadai lokasi ini memiliki potensi yang cukup besar untuk usaha budidaya ikan.




                Berdasarkan keterangan dari Bapak Hendri penangkapan ikan masih banyak dilakukan oleh nelayan diderah pulau Pongok, dan hal tersebut menjadi bahan pemikiran Bapak Hendri untuk mengalihkan usahanya menjadi budidaya ikan. Hal tersebut dipacu dengan prediksi kedepan bahwa  penangkapan ikan akan mengalami penurunan produksi seiring dengan banyaknya nelayan baru yang menjalankan usaha penangkapan ikan.
                Selain penangkapan ikan terdapat usaha lainnya yang dilakukan oleh Ibu rumah tangga pada daerah tersebut yaitu usaha pengasinan ikan, Bapak Hendri merupakan satu-satunya warga yang menjalankan usaha budidaya ikan dengan dbantu oleh anggota keluarganya tanpa melakukan usaha berkelompok.
                Pada tahun 2010 Bapak Hendri memulai usaha budidaya ikan kerapu yang saat ini telah mengelola keramba Jaring apung sebanyak 80 unit dengan masing-masing unit berukuran sebesar 3 x 3 meter. Awal usaha budidaya ikan kerapu yang dijalankan Bapak Hendri tidak terlepas dari dukungan Dinas Bangka, karena pada awal usaha tersebut Bapak Hendri mendapatkan modal awal dari Dinas berupa KJA dan bibit ikan kerapu.
                Pada Setiap KJA Bapak Hendri menebar benih sebanyak 500 ekor benih ikan kerapu. Adapun jenis Ikan kerapu yang dibudidayakan oleh Bapak Hendri adalah kerapu macan dan kerapu sunu. Benih Ikan kerapu yang digunakan Bapak Hendri didapatkan dari daerah Belitung dengan ukuran 10 cm dan harga perekor benih sebesar Rp. 1.200. Adapun kebutuhan benih sebanyak  3.000 – 5.000 ekor perbulan.
                Pada proses pemeliharaan ikan kerapu pakan yang digunakan adalah pelet dan ikan rucah. Ikan rucah digunakan untuk mengurangi biaya produksi yang cukup banyak pada komponen pakan. Di Pulau Pongok tersebut jumlah ikan rucah cukup banyak dikarenakan masyarakat sekitar sebagian besar masih melakukan usaha penangkapan ikan.
                Pembudayaan ikan kerapu dilakukan selama  8 bulan, setiap kali panen Bapak Hendri dapat memanen ikan kerapu sebanyak 500 kg per KJA. Hasil tersebut sangatlah banyak dan dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah yang cukup banyak pula. Harga ikan kerapu perkilo yang dijual bapak Hendrik sebesar Rp. 100.000,- untuk kerapu macan dan Rp. 190.000,- untuk kerapu Sunu.
                Keuntungan yang diperoleh dapat mencapai ratusan juta setelah dipotong biaya produksi. Untuk perhitungan keuntungan usaha tersebut masih menjadi kelemahan dari usaha yang dijalankan Bapak Hendri, karena Bapak Hendri belum menerapkan pembukuan usaha yang diakuinya bahwa dia kekurangan tenaga untuk menangani pembukuan tersebut.
                Indikator kesuksesan Bapak Hendri dapat terlihat dari banyaknya aset rumah yang dimiliki setelah menjalankan usaha Budidaya ikan kerapu, selain itu Bapak Hendri dapat menghidupi seluruh anggota keluarganya dengan sangat layak.
                Kesuksesan usaha yang dilakukan Bapak Hendri harus terus dipertahankan, tentunya dengan berbagai pelatihan dan penyuluhan dari instansi terkait yang saat ini sangat di butuhkan Bapak Hendri, Penyuluhan yang diperlukan adalah mengenai penanganan penyakit ikan, manajemen keuangan dan perlunya penyuluhan untuk membentuk kelompok pembudiaya ikan supaya usaha Bapak Hendri dapat berkembang dan akan menularkan kepada masyarakat llainnya untuk memulai usaha budidaya ikan. (Syati Saptaria)

                

No comments:

Post a Comment