Saat ini ikan lele merupakan ikan
yang menjadi santapan promadona bagi seluruh kalangan, tak heran permintaan
akan ikan lele terus meningkat setiap harinya. Dengan permintaan ikan lele yang
terus meningkat tersebut memberikan peluang yang sangat besar bagi Makat yang
merupakakan Ketua Kelompok Gemah Ripah di Desa Kedukbembem, Kec. Mantup.
Dalam
memanfaatkan peluang tersebut pak Makat memberikan penawaran produk yang cukup
menarik yaitu dengan membudidayakan ikan lele dengan cara budidaya organik,
sehingga ikan yang dihasilkan lebih sehat, tidak mengandung bahan kimia dan
rasanyapun akan lebih gurih. Dengan metode yang diaplikasikan pada usaha
budidaya ikannya meningkatkan jumlah permintaan ikan lele bahkan benyak
permintaan dari masyarakat yang tidak terpenuhi. Konsumen bahkan rela membeli
ikan lele yang masih muda dan berukuran kecil.
Kelebihan
lainnya dari kelompok ini adalah seluruh anggota kelompok telah mengikuti
pelatihan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). Dari pelatihan tersebut peserta
diajari cara budidaya lele organik dengan menggunakan kolam terpal. Dengan
menggunakan cara organik dapat menghasilkan kualitas ikan lele yang lebih baik
karena pakan yang diberikan tidak sembarangan dan tidak menyedot biaya pakan
yang lebih banyak. Secara harga mungkin lebih mahal, tapi casilnya lebih
higienis dan praktis, ikan lele yang diberi pakan dari bahan organik juga akan
lebih menyehatkan.
Kolam
terpal yang digunakan kelompok ini berukuran 2 x 4 m dengan kedalaman air
sekitar 30 – 40 cm. Perbedaan dengan cara non organik, kolam terpal yang telah
diisi air terlebih dahulu harus diberikan 7 kilogram pupuk kompos dari kotoran
sapi yang sudah difermentasi dan ditambahkan probiotik didalamnya. Lalu selama
12 hari kolam terpal didiamkan untuk menumbuhkan jentik dan plankton yang kelak
menjadi makanan lele tambahan. Setelah terlihat jentik maka benih ikan lele
yang ditebar adalah sebanyak 2.000 ekor dengan harga perekor benih Rp. 175,-
dan benih berukuran 6 cm.
Lele
siap dipanen 50 – 60 hari setelah benih ditebar, lele diusia tersebut sangat
pas untuk dijual kepada restaurantvatau pengusaha katering. Sebab jika ukuran
terlalu besar peminat akan berkurang dan keuntungannyapun akan berkurang pula.
Setiap kali panen kelompok ini menghasilkan 1,5 kuintal ikan lele.
Dari
satu kolam yang berisi 2.000 ekor benih, setiap pembudidaya bisa menghasilkan
laba bersih antara Rp. 750.00 – Rp. 900.000 pada saat panen. Adapun harga saat
ini adalah Rp. 13.000 per kilo yang berisi 8 – 9 ekor ikan lele. Dengan
melakukan usaha budidaya ikan lele secara tidak langsung telah mengangkat perekonomian
keluarga para anggota Pokdakan Gemah Ripah. (Syati Saptaria)
No comments:
Post a Comment