Thursday, March 26, 2015

MENINGKATKAN KELAS IKAN LELE DENGAN METODE ORGANIK



           Saat ini ikan lele merupakan ikan yang menjadi santapan promadona bagi seluruh kalangan, tak heran permintaan akan ikan lele terus meningkat setiap harinya. Dengan permintaan ikan lele yang terus meningkat tersebut memberikan peluang yang sangat besar bagi Makat yang merupakakan Ketua Kelompok Gemah Ripah di Desa Kedukbembem, Kec. Mantup.
        Dalam memanfaatkan peluang tersebut pak Makat memberikan penawaran produk yang cukup menarik yaitu dengan membudidayakan ikan lele dengan cara budidaya organik, sehingga ikan yang dihasilkan lebih sehat, tidak mengandung bahan kimia dan rasanyapun akan lebih gurih. Dengan metode yang diaplikasikan pada usaha budidaya ikannya meningkatkan jumlah permintaan ikan lele bahkan benyak permintaan dari masyarakat yang tidak terpenuhi. Konsumen bahkan rela membeli ikan lele yang masih muda dan berukuran kecil.
            Kelebihan lainnya dari kelompok ini adalah seluruh anggota kelompok telah mengikuti pelatihan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). Dari pelatihan tersebut peserta diajari cara budidaya lele organik dengan menggunakan kolam terpal. Dengan menggunakan cara organik dapat menghasilkan kualitas ikan lele yang lebih baik karena pakan yang diberikan tidak sembarangan dan tidak menyedot biaya pakan yang lebih banyak. Secara harga mungkin lebih mahal, tapi casilnya lebih higienis dan praktis, ikan lele yang diberi pakan dari bahan organik juga akan lebih menyehatkan.
            Kolam terpal yang digunakan kelompok ini berukuran 2 x 4 m dengan kedalaman air sekitar 30 – 40 cm. Perbedaan dengan cara non organik, kolam terpal yang telah diisi air terlebih dahulu harus diberikan 7 kilogram pupuk kompos dari kotoran sapi yang sudah difermentasi dan ditambahkan probiotik didalamnya. Lalu selama 12 hari kolam terpal didiamkan untuk menumbuhkan jentik dan plankton yang kelak menjadi makanan lele tambahan. Setelah terlihat jentik maka benih ikan lele yang ditebar adalah sebanyak 2.000 ekor dengan harga perekor benih Rp. 175,- dan benih berukuran 6 cm.
         Lele siap dipanen 50 – 60 hari setelah benih ditebar, lele diusia tersebut sangat pas untuk dijual kepada restaurantvatau pengusaha katering. Sebab jika ukuran terlalu besar peminat akan berkurang dan keuntungannyapun akan berkurang pula. Setiap kali panen kelompok ini menghasilkan 1,5 kuintal ikan lele.
             Dari satu kolam yang berisi 2.000 ekor benih, setiap pembudidaya bisa menghasilkan laba bersih antara Rp. 750.00 – Rp. 900.000 pada saat panen. Adapun harga saat ini adalah Rp. 13.000 per kilo yang berisi 8 – 9 ekor ikan lele. Dengan melakukan usaha budidaya ikan lele secara tidak langsung telah mengangkat perekonomian keluarga para  anggota Pokdakan Gemah Ripah. (Syati Saptaria)

No comments:

Post a Comment