Ketua Pokdakan Taruna Mina Tani, Kelurahan
Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangkaraya, Penerima Paket Bantuan
PUMP-PB 2011, untung Puluhan Juta.
Mengolah tanah gambut
tidaklah mudah, karena tanah gambut terbentuk dari timbunan bahan sisa tanaman
yang berlapis-lapis hingga mencapai ketebalan > 30 cm. Proses penimbunan
bahan sisa tanaman ini merupakan proses geogenik yang berlangsung dalam waktu
yang sangat lama. Tanah gambut dikategorikan sebagai lahan marjinal, karena
kendala biofisiknya sukar diatasi. Prodiktifitas gambut sangat beragam,
ketebalan gambut juga menentukan kesuburannya.
Hal tersebut tidaklah
menjadi kendala bagi bapak Majid Haryadi seorang perantau dari Provinsi Jawa
Tengah, pak yadi yang awalnya merupakan buruh bangunan beralih untuk memutuskan
usaha bidang perikanan pada tahun 2004. Beliau mencoba untuk membudidayakan
ikan patin dilahan gambut yang mempunyai tingkat kadar asam yang cukup tinggi.
Pada awalnya pak yadi
membuat satu kolam dan ternyata membuahkan hasil yang cukup baik. Dari tahun
ketahun perkembangan usaha pak yadi dalam membudidayakan ikan patin terus
meningkat terlihat dari bertambahnya jumlah kolam ikan patin yang dimilikinya.
Sekarang pak Yadi memiliki sembilan kolam patin dengan ukuran 8 x 10 m dengan
hasil satu kali panen pada setiap kolam sebanyak 1.300 kg. Jumlah tersebut
cukuplah besar dan dirasakan dapat menutup modal yang telah dikeluarkan oleh
bapak Yadi.
Usaha pak yadi yang
dilihat berkembang dan menghasilkan keuntungan yang cukup memuaskan tentunya
membuat masyarakat sekitar tergerak untuk melakukan usaha yang sama. Pada tahun
2008 terbentuklah kelompok Taruna Mina Tani yang dimotori langsung oleh bapak
Yadi. Anggota kelompok tersebut sampai saat ini mencapai 26 anggota dan
memiliki total kolam sebanyak 52 kolam, selain itu masih ada 34 pembudidaya
ikan patin bimbingan bapak yadi yang belum tergabung kedalam kelompok tersebut.
Usaha yang dilakukan
oleh pak yadi tentunya mengalami dinamika setiap tahunnya. Berdasarkan
keterangan dari pak yadi usaha yang dikelolanya mengalami surplus yang cukup
besar pada awal usaha dijalankan. Keuntungan yang diperoleh hampir 100 % dari
modal yang dikeluarkan. Hal tersebut terjadi dikarenakan harga pakan yang
relatif cukup murah pada saat itu.
Harga pakan dari tahun
ke tahun mengalami kenaikan dan tentunya mempengaruhi terhadap keuntungan usaha
yang menjadi semakin menurun. Pada saat ini dengan harga pakan yang setiap
tahun meningkat tetap menghasilkan keuntungan yang cukup, walaupun tidak
sebanyak pada tahun-tahun sebelumnya.
Pak Yadi mendapatkan
hasil panen sebanyak 1.300 kg untuk setiap kolam dengan Ukuran kolam seluas 8 x
10 m2. Hasil tersebut diperoleh
dari penebaran benih sebanyak 3.000 ekor pada setiap kolam. Pakan yang
digunakan pada satu siklus panen sebanyak 45 – 50 kg dengan harga perkilo Rp.
8.500,-.
Harga perkilo ikan
patin pada daerah setempat adalah Rp. 21.000,-. Sehingga hasil penjualan per
kolam yang diperoleh kurang lebih sebesar 1.300 kg x Rp. 21.000 = 22.025.000,-.
Hasil tersebut belum dikurangi dengan biaya pemeliharaan ikan patin selama
kurang lebih 6 bulan. Dibawah ini adalah rincian sederhana usaha pembesaran
ikan patin yang dijalankan bapak yadi :
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
1
|
Pengolahan tanah
|
150.000
|
Pemupukan dan Pengapuran
|
100.000
|
|
Pembelian benih 3.000 ekor @Rp. 200,-
|
600.000
|
|
Pakan Pellet 50 Kg x 8.500
|
425.000
|
|
Biaya Pemeliharaan
|
3.500.000
|
|
Biaya panen 2 orang @Rp. 250.000,-
|
500.000
|
|
Jumlah Biaya Variabel
|
5.275.000
|
|
2
|
Produksi 1.300 ekor (75%)
|
|
1.300 kg x 21.000
|
27.300.000
|
|
3
|
Keuntungan (2-1)
|
22.025.000
|
*)
Jumlah dalam tabel berupa kisaran
Dengan melihat jumlah
kisaran keuntungan yang diungkapkan bapak Yadi terlihat hasil yang cukup besar.
Dalam pemasaran ikan patin didaerah tersebut tidaklah mengalami kesulitan
karena jumlah permintaan terhadap ikan patin di daerah Kalimantan Tengah cukup
besar. Kendala yang terjadi terdapat pada harga pakan ikan patin yang mengalami
kenaikan harga dari tahun ke tahun. Namun dalam mengatasi masalah tersebut kelompok
yang dimotori oleh Bapak Yadi mengunggulkan kekompakan kelompok dalam mengelola
usaha pembesaran ikan patin tersebut, terutama dalam pengelolaan keuangan
kelompok.
Dinas setempat terus berusaha membantu
dan mendukung para pembudidaya ikan dalam mengembangkan usaha kelompok Taruna
Mina Tani dengan melakukan penyuluhan dan informasi mengenai budidaya ikan
dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan kelompok dan meningkatkan
perekonomian wilayah setempat. (Syati Saptaria)
No comments:
Post a Comment