Tuesday, March 26, 2013

MERUBAH LIMBAH YANG MELIMPAH MENJADI RUPIAH


Anggota Pokdakan Boga Segara, Desa Abiansemal, Kecamatan Desa Abiansemal, Kabupaten Badung Penerima Paket Bantuan PUMP-PB 2011, untung Jutaan Rupiah.

Apa yang anda lakukan apabila disekitar anda terdapat limbah yang melimpah? Mungkin sebagian orang akan membiarkan atau membuangnya. Berbeda dengan yang dilakukan Kelompok Boga Segara di Desa Abiansemal, Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung yang diketuai oleh Bapak I Gst Ngr Lanang Dauh, SE. 

Kelompok ini terinspirasi untuk melakukan usaha budidaya ikan lele dikarenakan adanya limbah kepala ikan tuna yang melimpah didaerah mereka. Dengan adanya limbah tersebut kelompok ini dapat menekan biaya pembelian pakan untuk usaha budidaya ikan lele.

Kelompok Boga Segara terbentuk pada tahun 2005 dengan tujuan menjalin kerjasama dalam kelompok untuk meningkatkan produktifitas, pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok. Kelompok ini merupakan salah satu kelompok penerima dana Bantuan PUMP-PB tahun 2011. Dengan mendapatkan dana bantuan PUMP-PB tersebut kini kelompok Boga Segara telah dapat meningkatkan skala usahanya. 

Ikan Lele adalah ikan yang banyak disukai orang, khususnya para pecinta ikan. Ikan lele sendiri termasuk ikan yang memiliki daging yang enak, gurih, bersih, serta tidak banyak memiliki duri seperti pada jenis ikan lain. Di Bali sendiri sangat banyak penggemar ikan lele, kebanyakan orang memakan lele di pondok makan/rumah makan "pecel lele" yang disajikan dengan sambal dan lalap sebagai pelengkapnya.

Tingginya permintaan terhadap ikan lele telah memotivasi kelompok Boga Segara untuk meningkatkan produksinya. Ditambah lagi dari segi budidaya, ikan lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat yaitu sekitar 3 bulan selain itu ikan lele mampu bertahan hidup meskipun dalam kondisi air dan kadar oksigen yang minimum, karena ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan berupa labirin.


 Budidaya ikan lele yang selama ini dikenal sebagai budidaya yang mempunyai tingkat kebutuhan pakan yang tinggi, dapat teratasi dengan memanfaatkan limbah kepala ikan tuna yang ada disekitar, dengan upaya tersebut keuntungan  kelompok Boga Segara menjadi berlipat.

Dalam melakukan budidaya ikan lele Kelompok Boga segara mendapatkan benih ikan lele dari luar bali dengan harga Rp. 200,- per ekor. selain itu untuk menekan biaya pembelian benih kelompok ini memproduksi benih lele dengan cara alamiah melalui sistim pijah. Didalam memproduksi benih lele kelompok ini telah melaksanakan seleksi benih induk lele untuk menghasilkan benih yang berkualitas.

Kelompok Boga Segara dengan mudah dapat menjual ikan lele hasil budidaya pada harga Rp. 12.500,- per kilo, tergantung keadaan harga pada saat itu. Berdasarkan hasil perhitungan kelompok pada satu periode panen produksi ikan lele per 5.000 ekor benih dengan sistem pemeliharaan intensif dan menggunakan kolam diperoleh hasil produksi sebesar Rp. 14.400.000,- dengan total biaya sebesar Rp. 4.988.000,- sehingga setelah dikurangi total produksi dengan total biaya diperoleh keuntungan sebesar 9.412.000,-.

Hal menarik yang diperoleh dari keterangan Kelompok Boga Segara adalah dalam proses budidaya ikan lele total biaya pelet yang dikeluarkan sebesar Rp. 411.000,- untuk pelet sebanyak 2.5 zak, dan biaya pembelian limbah kepala ikan tuna sebesar 1.500 Kg dengan harga Rp. 1.500.000,-. Dapat terlihat proporsi pembelian limbah cukup besar dan hal inilah yang dapat menghasilkan keutungan kelompok semakin meningkat dikarenakan penekanan biaya pembelian pakan ikan lele. Biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh kelompok Boga Segara untuk pembelian pelet satu periode budidaya adalah sebesar Rp. 3.000.000,- (500 kg  x Rp. 6.000). Dari perhitungan sederhana tersebut dapat dilihat biaya pakan yang dihemat sebesar Rp. 1.089.000,-.

Tabel Analisa Usaha Budidaya Ikan Lele Kelompok “Boga Segara”
1
Sewa lahan
200.000,-

Iuran Air
2.000,-

Jumlah Biaya Tetap
202.000,-
2
Pengolahan tanah
75.000,-

Pemupukan dan Pengapuran
100.000,-

Pembelian benih 5.000 ekor @Rp. 200,-
1.000.000,-

Pakan Pellet F.999 = 1,5 zak Rp. 124.000
186.000,-

Pellet 781-1 = 1 zak
225.000

Limbah 1.500 kg @Rp. 1.500,-
1.500.000,-

Biaya Pemeliharaan
1.500.000,-

Biaya panen 2 orang @Rp. 100.000,-
200.000

Jumlah Biaya Variabel
4.786.000,-
3
Biaya Total (1+2)
4.988.000,-
4
Produksi 3.600 ekor (72%)


1.152 kg x Rp. 12.500,-
14.400.000,-
5
Keuntungan (4-3)
9.412.000,-

Dari segi pemasaran kelompok Boga Segara mengungkapkan belum ada kendala, karena kebutuhan masyarakat sekitar terhadap lele cukup tinggi, baik untuk dikonsumsi, rumah makan maupun stand pecel lele yang ada dipinggir jalan. Selain di pasarkan dalam kondisi segar kelompok Boga Segare mengkoordinir pemasaran ikan lele olahan berupa pepes lele, dan sudah dipasarkan ke rumah makan yang ada di Denpasar, Desa Abiansemal dan sekitarnya.

Dengan semakin berkembangnya usaha budidaya ikan lele didaerah Kab. Badung, semakin banyak pula kebutuhan akan limbah kepala ikan tuna, dan hal tersebut menjadikan kendala pada saat ini. Limbah yang semula melimpah menjadi susah untuk didapatkan, hal tersebut menjadikan bahan diskusi para anggota kelompok Boga Segara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, kelompok ini memulai usaha pembuatan pakan pelet dan sudah berhasil produksi pelet satu kali. Sarana prasarana dalam pembuatan pelet ikan diperoleh dari dana kelompok dan didukung oleh Dinas setempat.

Dinas setempat terus berusaha membantu dan mendukung para pembudidaya ikan dalam mengembangkan usaha kelompok Boga Segara dengan melakukan penyuluhan dan informasi mengenai budidaya ikan dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan kelompok dan meningkatkan perekonomian wilayah setempat. (Syati Saptaria)

No comments:

Post a Comment