Anggota Pokdakan Boga Segara, Desa Abiansemal,
Kecamatan Desa Abiansemal, Kabupaten Badung Penerima Paket Bantuan PUMP-PB 2011,
untung Jutaan Rupiah.
Apa
yang anda lakukan apabila disekitar anda terdapat limbah yang melimpah? Mungkin
sebagian orang akan membiarkan atau membuangnya. Berbeda dengan yang dilakukan
Kelompok Boga Segara di Desa Abiansemal, Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung yang
diketuai oleh Bapak I Gst Ngr Lanang Dauh, SE.
Kelompok
ini terinspirasi untuk melakukan usaha budidaya ikan lele dikarenakan adanya
limbah kepala ikan tuna yang melimpah didaerah mereka. Dengan adanya limbah
tersebut kelompok ini dapat menekan biaya pembelian pakan untuk usaha budidaya
ikan lele.
Kelompok Boga Segara
terbentuk pada tahun 2005 dengan tujuan menjalin kerjasama dalam kelompok untuk
meningkatkan produktifitas, pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok.
Kelompok ini merupakan salah satu kelompok penerima dana Bantuan PUMP-PB tahun
2011. Dengan mendapatkan dana bantuan PUMP-PB tersebut kini kelompok Boga
Segara telah dapat meningkatkan skala usahanya.
Ikan Lele
adalah ikan yang banyak disukai orang, khususnya para pecinta ikan. Ikan lele
sendiri termasuk ikan yang memiliki daging yang enak, gurih, bersih, serta
tidak banyak memiliki duri seperti pada jenis ikan lain. Di Bali sendiri sangat
banyak penggemar ikan lele, kebanyakan orang memakan lele di pondok makan/rumah
makan "pecel lele" yang disajikan dengan sambal dan lalap sebagai
pelengkapnya.
Tingginya permintaan
terhadap ikan lele telah memotivasi kelompok Boga Segara untuk meningkatkan produksinya.
Ditambah lagi dari segi budidaya, ikan lele relatif tidak memerlukan banyak
perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat yaitu sekitar 3 bulan
selain itu ikan lele mampu bertahan hidup meskipun dalam kondisi air dan kadar
oksigen yang minimum, karena ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan berupa
labirin.
Budidaya ikan lele yang
selama ini dikenal sebagai budidaya yang mempunyai tingkat kebutuhan pakan yang
tinggi, dapat teratasi dengan memanfaatkan limbah kepala ikan tuna yang ada
disekitar, dengan upaya tersebut keuntungan kelompok Boga Segara menjadi berlipat.
Dalam melakukan
budidaya ikan lele Kelompok Boga segara mendapatkan benih ikan lele dari luar
bali dengan harga Rp. 200,- per ekor. selain itu untuk menekan biaya pembelian
benih kelompok ini memproduksi benih lele dengan cara alamiah melalui sistim
pijah. Didalam memproduksi benih lele kelompok ini telah melaksanakan seleksi
benih induk lele untuk menghasilkan benih yang berkualitas.
Kelompok Boga Segara
dengan mudah dapat menjual ikan lele hasil budidaya pada harga Rp. 12.500,- per
kilo, tergantung keadaan harga pada saat itu. Berdasarkan hasil perhitungan
kelompok pada satu periode panen produksi ikan lele per 5.000 ekor benih dengan
sistem pemeliharaan intensif dan menggunakan kolam diperoleh hasil produksi
sebesar Rp. 14.400.000,- dengan total biaya sebesar Rp. 4.988.000,- sehingga
setelah dikurangi total produksi dengan total biaya diperoleh keuntungan
sebesar 9.412.000,-.
Hal menarik yang
diperoleh dari keterangan Kelompok Boga Segara adalah dalam proses budidaya
ikan lele total biaya pelet yang dikeluarkan sebesar Rp. 411.000,- untuk pelet
sebanyak 2.5 zak, dan biaya pembelian limbah kepala ikan tuna sebesar 1.500 Kg
dengan harga Rp. 1.500.000,-. Dapat terlihat proporsi pembelian limbah cukup
besar dan hal inilah yang dapat menghasilkan keutungan kelompok semakin
meningkat dikarenakan penekanan biaya pembelian pakan ikan lele. Biaya yang
seharusnya dikeluarkan oleh kelompok Boga Segara untuk pembelian pelet satu
periode budidaya adalah sebesar Rp. 3.000.000,- (500 kg x Rp. 6.000). Dari perhitungan sederhana tersebut
dapat dilihat biaya pakan yang dihemat sebesar Rp. 1.089.000,-.
Tabel
Analisa Usaha Budidaya Ikan Lele Kelompok “Boga Segara”
|
||
1
|
Sewa lahan
|
200.000,-
|
Iuran Air
|
2.000,-
|
|
Jumlah
Biaya Tetap
|
202.000,-
|
|
2
|
Pengolahan tanah
|
75.000,-
|
Pemupukan dan Pengapuran
|
100.000,-
|
|
Pembelian benih 5.000 ekor @Rp. 200,-
|
1.000.000,-
|
|
Pakan Pellet F.999 = 1,5 zak Rp.
124.000
|
186.000,-
|
|
Pellet 781-1 = 1 zak
|
225.000
|
|
Limbah 1.500 kg @Rp. 1.500,-
|
1.500.000,-
|
|
Biaya Pemeliharaan
|
1.500.000,-
|
|
Biaya panen 2 orang @Rp. 100.000,-
|
200.000
|
|
Jumlah
Biaya Variabel
|
4.786.000,-
|
|
3
|
Biaya Total (1+2)
|
4.988.000,-
|
4
|
Produksi 3.600 ekor (72%)
|
|
1.152 kg x Rp. 12.500,-
|
14.400.000,-
|
|
5
|
Keuntungan
(4-3)
|
9.412.000,-
|
Dari segi pemasaran
kelompok Boga Segara mengungkapkan belum ada kendala, karena kebutuhan
masyarakat sekitar terhadap lele cukup tinggi, baik untuk dikonsumsi, rumah
makan maupun stand pecel lele yang ada dipinggir jalan. Selain di pasarkan
dalam kondisi segar kelompok Boga Segare mengkoordinir pemasaran ikan lele olahan
berupa pepes lele, dan sudah dipasarkan ke rumah makan yang ada di Denpasar,
Desa Abiansemal dan sekitarnya.
Dengan semakin
berkembangnya usaha budidaya ikan lele didaerah Kab. Badung, semakin banyak
pula kebutuhan akan limbah kepala ikan tuna, dan hal tersebut menjadikan
kendala pada saat ini. Limbah yang semula melimpah menjadi susah untuk
didapatkan, hal tersebut menjadikan bahan diskusi para anggota kelompok Boga
Segara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut,
kelompok ini memulai usaha pembuatan pakan pelet dan sudah berhasil produksi pelet
satu kali. Sarana prasarana dalam pembuatan pelet ikan diperoleh dari dana
kelompok dan didukung oleh Dinas setempat.
Dinas setempat terus berusaha membantu
dan mendukung para pembudidaya ikan dalam mengembangkan usaha kelompok Boga
Segara dengan melakukan penyuluhan dan informasi mengenai budidaya ikan dengan
harapan dapat meningkatkan pengetahuan kelompok dan meningkatkan perekonomian
wilayah setempat. (Syati Saptaria)
No comments:
Post a Comment