Tuesday, March 26, 2013

PENDAPATAN MENINGKAT DENGAN KULTUR PAKAN ALAMI DALAM MEMBUDIDAYAKAN IKAN LELE




Pokdakan Muara Wangi Kecamatan Padalarang Desa Padalarang, penerima paket dana bantuan PUMP-PB Tahun 2012.

       Ikan lele merupakan ikan yang sangat mudah untuk dibudidayakan dan memiliki ketahanan yang kuat dalam lingkungannya, sehingga banyak sekali pengusaha pemula memilih ikan lele untuk dibudidayakan. 

       Ikan lele juga merupakan ikan konsumsi yang banyak ditemui, hampir disetiap daerah di Indonesia usaha kuliner menggunakan bahan dasar ikan lele, misalnya saja yang sering ditemui adalah menu pecel lele. Rasanya yang gurih dan menyehatkan membuat semua orang ketagihan untuk mengkonsumsi ikan lele tersebut, apalagi disajikan dengan racikan bumbu yang menggugah selera. Hampir setiap orang mngidolakan ikan lele dalam menu makanan sehari-harinya, dan itu merupakan peluang usaha yang cukup menjanjikan.

       Dengan mengetahui permintaan ikan lele yang cukup banyak Pokdakan Muara Wangi memanfaatkan peluang tersebut untuk melakukan usaha budidaya ikan lele.


       Dengan modal pengetahuan yang dimiliki para anggota kelompok, Kelompok muara wangi menekan biaya pakan dengan membuat kolam kultur pakan alami. Pemberian pakan alami dirasakan kelompok ini sangat membantu dalam mengurangi biaya pembelian pakan pada beberapa minggu diawal kegiatan pembudidayaan ikan.   

Untuk pemberian pakan tambahan lainnya selain pakan alami kelompok ini memberikan pakan dari bahan sayuran yang didapatkan dari pasar. Sayuran yang digunakan adalah sayuran sisa penjualan pedagang sayur yang masih layak untuk dijadikan pakan untuk ikan lele. Sayuran tersebut dibersihkan terlebih dahulu dan dicincang sebelum ditebar kedalam kolam.

Pada akhir kegiatan budidaya kelompok ini memberikan tambahan berupa pelet dan biaya pakan tentunya meningkat. Kelompok ini mensiasatinya dengan mencoba membuat pakan ikan sendiri dngan komposisi bahan yang diperoleh dari pengetahuan seorang anggotan kelompok yang pernah menjalani kuliah dijurusan perikanan. 

Pembuatan pakan tambahan berupa pelet dirasakan cukup membantu dalam penekanan biaya produksi, akan tetapi terdapat kendala dalam pembuatan pakan pelet tersebut yaitu kurangnya sarana dan prasaran mesin pembuatan pelet. Selama ini kelompok ini menyewa mesin pembuatan pelet tersebut.

Setelah data usaha budidaya ikan lele kelompok Muara Wangi ini diolah, hasilnya menunjukkan bahwa usaha ini mempunyai keuntungan berlipat. Hasil pengolahan data secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Analisa Usaha Kelompok Muara Wangi





Biaya Investasi / biaya tetap
No
Komponen/uraian kegiatan
Jumlah
1
Sewa Lahan
          3.000.000
2
Terpal
             750.000
3
Pembuatan tanggul
       45.000.000
4
Sewa gubug
             500.000

Jumlah
       48.750.000





Biaya Operasional
No
Komponen/uraian kegiatan
Jumlah
1
Persiapan


          1.500.000
2
Benih
60000
50
          3.000.000
3
Pakan


          1.440.000
4
Perwatan


             300.000
5
Biaya lainnya


             250.000
6
biaya panen


             400.000

Jumlah
          6.890.000






Jumlah Biaya (TC) = (TFC+TVC)
55.640.000

Hasil/pendapatan


94.500.000

(Produksi 1000 Kg/siklus)



Hasil bersih (TR-TC)


38.860.000





a.
B/C Ratio [TR/TC]


2,431806485






Artinya B/C lebih dari 1 berarti layak untuk dijalankan, Setiap pengeluaran Rp. 1 akan menghasilkan Rp. 2,4





b.
BEP Harga [TC/Tot. Prod/thn]

13.910






Artinya titik impas harga terjadi pada RP. 13,91





c.
FRR [Hasil bersih/Investasi]

79,71282051






Artinya Kepercayaan terhadap usaha ini adalah 79.7 %





d.
PPC [Investasi/Hasil Bersih]

1,254503345






Artinya asumsi pengembalian kredit usaha ini adalah 1,25 tahun

(Syati Saptaria)

No comments:

Post a Comment