Pokdakan Muara Wangi
Kecamatan Padalarang Desa Padalarang, penerima paket dana bantuan PUMP-PB Tahun
2012.
Ikan lele merupakan ikan yang sangat mudah untuk dibudidayakan
dan memiliki ketahanan yang kuat dalam lingkungannya, sehingga banyak sekali
pengusaha pemula memilih ikan lele untuk dibudidayakan.
Ikan lele juga merupakan ikan konsumsi yang banyak ditemui,
hampir disetiap daerah di Indonesia usaha kuliner menggunakan bahan dasar ikan
lele, misalnya saja yang sering ditemui adalah menu pecel lele. Rasanya yang
gurih dan menyehatkan membuat semua orang ketagihan untuk mengkonsumsi ikan
lele tersebut, apalagi disajikan dengan racikan bumbu yang menggugah selera.
Hampir setiap orang mngidolakan ikan lele dalam menu makanan sehari-harinya,
dan itu merupakan peluang usaha yang cukup menjanjikan.
Dengan mengetahui permintaan ikan lele yang cukup banyak
Pokdakan Muara Wangi memanfaatkan peluang tersebut untuk melakukan usaha
budidaya ikan lele.
Dengan modal pengetahuan yang dimiliki para anggota kelompok,
Kelompok muara wangi menekan biaya pakan dengan membuat kolam kultur pakan
alami. Pemberian pakan alami dirasakan kelompok ini sangat membantu dalam
mengurangi biaya pembelian pakan pada beberapa minggu diawal kegiatan
pembudidayaan ikan.
Untuk
pemberian pakan tambahan lainnya selain pakan alami kelompok ini memberikan
pakan dari bahan sayuran yang didapatkan dari pasar. Sayuran yang digunakan
adalah sayuran sisa penjualan pedagang sayur yang masih layak untuk dijadikan
pakan untuk ikan lele. Sayuran tersebut dibersihkan terlebih dahulu dan dicincang
sebelum ditebar kedalam kolam.
Pada
akhir kegiatan budidaya kelompok ini memberikan tambahan berupa pelet dan biaya
pakan tentunya meningkat. Kelompok ini mensiasatinya dengan mencoba membuat
pakan ikan sendiri dngan komposisi bahan yang diperoleh dari pengetahuan
seorang anggotan kelompok yang pernah menjalani kuliah dijurusan perikanan.
Pembuatan
pakan tambahan berupa pelet dirasakan cukup membantu dalam penekanan biaya
produksi, akan tetapi terdapat kendala dalam pembuatan pakan pelet tersebut
yaitu kurangnya sarana dan prasaran mesin pembuatan pelet. Selama ini kelompok
ini menyewa mesin pembuatan pelet tersebut.
Setelah
data usaha budidaya ikan lele kelompok Muara Wangi ini diolah, hasilnya
menunjukkan bahwa usaha ini mempunyai keuntungan berlipat. Hasil pengolahan
data secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :
Analisa Usaha Kelompok Muara Wangi
|
||||
Biaya
Investasi / biaya tetap
|
||||
No
|
Komponen/uraian kegiatan
|
Jumlah
|
||
1
|
Sewa Lahan
|
3.000.000
|
||
2
|
Terpal
|
750.000
|
||
3
|
Pembuatan tanggul
|
45.000.000
|
||
4
|
Sewa gubug
|
500.000
|
||
Jumlah
|
48.750.000
|
|||
Biaya
Operasional
|
||||
No
|
Komponen/uraian kegiatan
|
Jumlah
|
||
1
|
Persiapan
|
1.500.000
|
||
2
|
Benih
|
60000
|
50
|
3.000.000
|
3
|
Pakan
|
1.440.000
|
||
4
|
Perwatan
|
300.000
|
||
5
|
Biaya lainnya
|
250.000
|
||
6
|
biaya panen
|
400.000
|
||
Jumlah
|
6.890.000
|
|||
Jumlah Biaya (TC) = (TFC+TVC)
|
55.640.000
|
|||
Hasil/pendapatan
|
94.500.000
|
|||
(Produksi 1000 Kg/siklus)
|
||||
Hasil bersih (TR-TC)
|
38.860.000
|
|||
a.
|
B/C Ratio [TR/TC]
|
2,431806485
|
||
Artinya B/C lebih dari 1 berarti layak
untuk dijalankan, Setiap pengeluaran Rp. 1 akan menghasilkan Rp. 2,4
|
||||
b.
|
BEP Harga [TC/Tot. Prod/thn]
|
13.910
|
||
Artinya titik impas harga terjadi pada
RP. 13,91
|
||||
c.
|
FRR [Hasil bersih/Investasi]
|
79,71282051
|
||
Artinya Kepercayaan terhadap usaha ini
adalah 79.7 %
|
||||
d.
|
PPC [Investasi/Hasil Bersih]
|
1,254503345
|
||
Artinya asumsi pengembalian kredit usaha
ini adalah 1,25 tahun
|
(Syati Saptaria)
No comments:
Post a Comment