Monday, January 13, 2014

POKDAKAN BELA TANI SUKSES MENBUDIDAYAKAN IKAN GURAME MENDAPATKAN DANA KKPE RATUSAN JUTA RUPIAH



             Dalam menjalani bisnis diperlukan perencanaan yang matang untuk menghindari kegagalan dalam menghasilkan keuntungan. Dalam melakukan perencanaan dapat dilakukan dengan membuat catatan sederhana yang memuat segala sesuatu yang diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha supaya kegiatan yang  akan dilakukan lebih terencana dan sistematis, sehingga akan meminimalkan biaya yang akan dikeluarkan.
                Selain perencanaan yang baik diperlukan jalinan kerjasama yang baik dengan stakeholders yang dapat menunjang usaha kita, tentunya kerjasama yang saling menguntungkan. Hal tersebut telah diterapkan oleh Pokdakan Bela Tani yang berasal dari Lingkungan VI, Kelurahan Tualang, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Propinsi Sumatera Utara. Pokdakan Bela Tani melakukan usaha pembesaran ikan Gurame yang sebelumnya pernah mengalami kerugian dalam menjalankan usaha pemebsaran ikan patin. Kegagalan tersebut dijadikan pelajaran berharga oleh Pokdakan Bela Tani dan tidak menyusutkan usahanya dalam menjalankan usaha dibidang perikanan budidaya.
                Setelah menjalankan usaha pembesaran ikan gurame Pokdakan Bela Tani mendapatkan keuntungan yang cukup memuaskan, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari perjuangan seluruh anggota Pkdakan Bela Tani, terutama Bapak M. Yamin selaku Ketua Pokdakan yang telah melakukan upaya mengadakan sosialisasi, pelatihan dan pembinaan kerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai.
                Dalam memperoleh kesukseannya Pokdakan Bela Tani memanfaatkan bantuan dana yang diperoleh pada tahun 2012 berupa bantuan modal melalui Program PUMP-PB TA. 2012. Dengan mendapatkan dana PUMP PB tersebut Pokdakan Bela Tani dapat meningkatkan produksi dan pendapatan kelompok.
                Hasil panen yang diperoleh setelah mendapatkan dana bantuan PUMP PB sangat memuaskan, Pada satu tahun dilakukan 2 kali panen ikan gurame. Panen pertama pada bulan Mei 2012 mendapatkan 2.000 Kg ikan gurame dan panen yang kedua mendapatkan 2.250 Kg ikan Gurame, sehingga dalam satu tahun Pokdakan Bela Tani menghasilkan ikan guramen sebanyak 4.250 Kg.  Hasil tersebut didapatkan karena kelompok senantiasa melakukan perawatan yang baik dengan cara pemberian vitamin, pergantian air secara teratur dan mensortir ikan sehingga mendapatkan ukuran yang merata disetiap ekornya, hal tersebut juga dapat menghemat biaya ikan dan mengurangi tingkat kematian ikan gurame.

                Pendapatan anggota Pokdakan meningkat menjadi Rp. 2.400.000 s/d 3.000.000 setiap bulannya, dibandingkan dengan pendapatan sebelumnya per anggota mendapatkan kenaikan pendapatan sekitar Rp. 250.000,- per bulan.
                Dalam mengembangkan usahanya Pokdakan Bela Tani mencoba untuk mendapatkan tambahan modal berupa dana kredit dari Perbankan. Dengan pendekatan intensif oleh kelompok, Dinas, PPTK dan instansi terkait lainnya, akhirnya Pokdakan Bela Tani mendapatkan dana KPPE (Kredit Ketahanan Pangan dan Energi) melalui Bank BRI Kantor Cabang Tebing Tinggi sebesar Rp. 760.880.000,-.
                Dengan mendapatkan dana KKPE, Pokdakan Bela Tani dapat dengan leluasa mengembangkan usahanya. Dengan demikian kesejahteraan anggota Pokdakan khususnya dan masyarakat sekitar dapat menigkat dan menjadikan perekonomian daerah sekitar menjadi lebih maju. (syati Saptaria).

Sunday, January 5, 2014

POKDAKAN JASARAMA, SETELAH SUKSES USAHA BUDIDAYA IKAN, KINI DIPERCAYA MELATIH MEMBUDIDAYAKAN IKAN



Ikan merupakan salah satu sumber pangan  yang sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya jumlah permintaan ikan konsumsi pada setiap daerah. Permintaan ikan yang cukup besar tersebut menandakan bahwa usaha dibidang perikanan budidaya cukup menjanjikan dan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Dengan mengetahui permintaan ikan yang cukup banyak akan mengurangi keraguan dari calon pengusaha untuk segera membuka usaha dibidang perikanan budidaya.
                Salah satu contoh pokdakan yang dapat dengan baik mengetahui kondisi pasar adalah pokdakan Jasarama yang beralamat di Kampung Cilandak, RT. 02 RW 04 Desa Cipeujeuh Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung yang telah berhasil meningkatkan hasil produksi perikanan budidaya. Pokdakan ini berdiri sejak tahun 2002 dan telah mendapatkan dana PUMP PB pada tahun 2011. Dengan mendapatkan dana BLM PUMP PB tahun 2011 pokdakan ini dapat meningkatkan produksi ikan dan kesejahtersaan anggota kelompokpun meningkat.
                Pokdakan jasarama yang diketuai oleh Bapak Nuron Hidayat ini  melakukan kegiatan usaha pembenihan dan pembesaran ikan air tawar. Dalam pemilihan komoditas pokdakan ini cukup variatif karena tidak hanya mengusahakan satu komoditas saja tetapi pokdakan ini membudidayakan beberapa komoditas ikan air tawar. Untuk usaha pembenihan ikan yang dilakukan meliputi pembenihan ikan mas, ikan lele dan ikan Nila, Untuk usaha pembesaran komoditas yang diusahakan adalah ikan lele dan ikan nila. Variasi jenis usaha yang dijalankan kelompok ini cukup memberikan keuntungan yang bervariatif pula. Akan tetapi berdasarkan keterangan dari Bapak Nuron Hidayat  dari semua jenis usaha tersebut rata-rata mempunyai keuntungan yang cukup memuaskan anggota kelompok.
                Peningkatan produksi ikan terus meningkat seiring meningkat pula jumlah anggota kelompok yang bergabung di Pokdakan Jasarama. Pada awal pembentukan kelompok, Jasarama mempunyai anggota sebanyak 20 orang dan sampai saat ini anggota kelompok telah mencapai 100 orang. Untuk bergabung dengan Pokdakan Jasarama Bapak Nuron kepada anggota kelompok baru selalu memberikan pelatihan mengenai cara budidaya ikan dan bukan hanya pada anggota kelompok saja, Pokdakan jasarana secara terbuka memberikan pelatihan kepada masyarakat luas yang mempunyai minat untuk belajar membudidayakan ikan air tawar. Pelatihan yang telah dibimbing oleh Bapak Nuron Hidayat selaku Ketua Pokdakan Jasarama diikuti oleh banyak masyarakat, bukan hanya dari daerah Jawa Barat ada pula peserta pelatihan yang datang dari luar pulau Jawa.
                Dalam satu siklus panen Bapak Nuron merasakan cukup besar jumlah keuntungan yang didapatkan, sebagai gambaran pada satu siklus panen benih ikan mas yang dipelihara selama 25 hari Bapak Nuron mendapatkan panen sebanyak 50 liter ikan mas per hari dengan harga satu liternya sebesar Rp. 25.000,- jadi total pendapatan dari pembenihan ikan mas sebesar Rp. 1.250.000,-.  Dari pembenihan ikan lele Pokdakan Jasarama mempunyai keuntungan yang lebih besar dibanding dengan pembenihan ikan mas. Dalam waktu 25 hari menghasilkan 40 gelas atau 160 Kg benih ikan lele, sehingga keuntungan yang didapatkan sekitar Rp. 2.400.000,-.


                Usaha Pembesaran ikan Nila menghasilkan 2-3 Kwintal per 280 m2 ikan Nila yang ditebar benih sebanyak 2 liter ikan per meter. Ikan Nila dibudidayakan selama 3 bulan dan menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 4.500.000,-, Untuk pembesaran ikan lele hasil yang diterima lebih menguntungkan karena dalam luas lahan sebesar 120 m2 dan waktu budidaya yang diperlukan selama 2 bulan,  Pokdakan Jasa rama mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 3.150.000,-.
                Dalam meningkatkan kapasitas usaha Pokdakan Jasa Rama telah mendapatkan kepercayaan Bank BRI untuk mendapatkan dana KKPE sebesar Rp. 150.000.000,- pada tahun 2012. Dengan mendapatkan dana KKPE  Pokdakan Jasarama lebih leluasa untuk mengembamgkan kembali usaha yang telah dirintisnya dari tahun 2002.


            
         Dengan keuntungan yang didapatkan Pokdakan Jasarama telah merasakan banyak manfaat telah melakukan usaha dibidang perikanan budidaya diantaranya adalah kesejahteraan anggota dan juga keluarga anggota terus meningkat dan selain itu pergerakan ekonomi daerah berjalan dengan lancar. (Syati Saptaria)

“SINAU ANDANDANI EKONOMI” SUKSES BERBUDIDAYA IKAN



           Dalam menjalankan bisnis dibidang perikanan budidaya tentunya diperlukan kemampuan untuk mengelola keuangan yang berhubungan dengan besarnya keuntungan yang akan diterima dalam menjalankan bisnis terebut.  Bukan hanya aspek keuangan saja yang perlu diperhatikan, aspek organisasi atau kekompakan Pokdakan pula harus terus diperhatikan dan dibina. Organisasi yang baik adalah wadah berkegiatan yang nyaman dengan segala dinamikanya.
                Pokdakan SAE (Sinau Andandani Ekonomi) salah satu Pokdakan yang suskes bebudidaya ikan Nila yang berlalamat di Desa Margomulyo, Kecamatan Balen, Kabupaten / Kota  Bojonegoro, Propinsi  Jawa Timur.  Pokdakan SAE telah melakukan pengembangan keorganisasian dan memperluas jangkauan. Dari hanya sekedar budidaya perikanan menjadi aspek kegiatan yang lebih luas.
                kelompok SAE awal berdirinya pada tahun 2009  yang dikukuhkan oleh Kepala Desa Margomulyo pada tahun 2009 dan dibawah binaan dinas peternakan dan perikanan kabupaten Bojonegoro, pada saat itu  memiliki 5 orang anggota kelompok.  Dengan berjalannya waktu perkembangan usaha budidaya ikan nila di desa Margomulyo semakin terasa manfaatnya yang tentunya berdampak pada meningkatnya perekonomian para anggota sehingga banyak anggota baru yang masuk dikelompok SAE (Sinau Andandani Ekonomi) yang pada saat ini anggota berkembang menjadi 15 orang.
                Dalam merintis usahanya Pokdakan SAE selalu melakukan komunikasi dengan dunia luar, dan dilakukan secara terus menerus,  aktif dalam mengkampanyekan pembudidayaan ikan air tawar, melibatkan para ahli bidang perikanan budidaya yang berkontribusi meningkatkan peran aktif kelompok diperikanan air tawar dan selain itu Pokdakan SAE juga secara aktif melakukan komunikasi insentif dengan dinas peternakan dan perikanan kabupaten Bojonegoro dalam rangka pengembangan budidaya perikanan.
                Usaha pokok yang dimiliki kelompok SAE (Sinau Andandani Ekonomi) berkonsetrasi kepada usaha Budidaya ikan nila dan pemasarannya. Selain itu terdapat usaha penunjang lainnya yaitu        Produksi Probiotik dan fermentasi pakan peternakan dan perikanan, Produksi dan pemasaran olahan perikanan berupa krupuk ikan nila.


                Bukan hanya sukses dalam menghasilkan keuntungan, kelompok SAE memiliki [restasi yang sukup membanggakan yaitu pernah menjadi  Juara I pemuda pelopor Tingkat Nasional Tahun 2011 Bidang kelautan di Kementrian pemuda dan olahraga, Pendampingan pemberdayaan masyarakat pesisir Surabaya dikelompok tani Mangrove, Wonorejo, Surabaya dan Sertifikat Budidaya ikan yang mendukung.
                Dengan memiliki aktivitas kelompok yang berprestasi tentunya dapat memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitarnya. Dampak tersebut akan dirasakan dengan meningkatnya kesejahteraan anggota kelompok dan tentunya akan merangsang masyarakat lain untuk memulai menjalankan usaha dibidang perikanan budidaya. (Syati Saptaria)