Provinsi Nusa
Tenggara Timur adalah daerah kepulauan yang mempunyai potensi perairan yang sangat
potensial untuk dikembangkan. Pada saat ini masih banyak lahan perairan yang
perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perikanan.
Potensi tersebut meliputi perikanan air payau (laut) dan perikanan air tawar.
Untuk
mendukung pemanfaatan lahan tersebut Kementerian Kelautan dan Perikanan terus
berupaya untuk membantu masyarakat Provinsi NTT untuk dapat melakukan usaha
dibidang perikanan budidaya. Pada tahun 2013 ini melalui kegiatan PNPM Mandiri,
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jendrral Perikanan Budidaya,
Direktorat Usaha kembali memberikan alokasi dana BLM PUMP PB 2013 kepada
provinsi Nusa Tenggara Timur.
Hasil produksi
yang cukup memuaskan dari kelompok yang menerima dana BLM PUMP tahun 2012, menjadi
indikator keberhasilan dari program PUMP PB tahun 2012. Hal tersebut
disampaikan pada kegiatan Sosialisasi PUMP-PB 2013 tanggal 12 – 14 Mei 2013.
Pada kesempatan tersebut ibu Sulastri Kabid Budidaya Dinas Kelautan dan
Perikanan Nusa Tenggara Timur menyampaikan kemajuan produksi perikanan budidaya
dan potensi wilayah di daerah Nusa Tenggara Timur.
Disampaikan
pada Kegiatan Sosialisai PUMP PB 2013 bahwa Kabupaten TTS akan lebih
konsentrasi kepada perikanan air tawar dikarenakan mempunyai potensi yang cukup
besar pada bidang tersebut. Di daerah Flores Timur budidaya rumput laut cukup
berkembang ditandakan dengan adanya pertumbuhan kebun bibit yang meningkat dan
pemasaran rumput laut didaerah Flores Timur cukup baik. Pemasaran terbesar dikirim
ke daerah kabupaten Sikka, sebagian pemasaran diserap olah pasar lokal dan
untuk konsumen langsung diolah kembali untuk pengganti lauk. Selain itu di
Flores Timur mempunyai potensi budidaya kepiting bakau dengan sirkulasi
pemasaran yang bagus dikarenakan banyak permintaan di daerah tersbut, untuk
satu kali periode panen daerah ini dapat menghasilkan 800 – 1500 kg kepiting
bakau.
Kabupaten Kupang
menghasilkan 800.000 ton rumput laut setiap kali panen. Daerah tersebut
terkenal dengan daerah penangkapan ikan dan memiliki riwayat pemboman ikan
terbesar, tetapi dengan adanya budidaya nelayan di Kabupaten Kupang beralih
menjadi pembudidaya ikan. Budidaya yang berkembang di Kabupaten Kupang adalah Budidaya
ikan bandeng dan kepiting bakau. Dengan adanya budidaya ikan mengurangi penangkapan
ikan dan pemboman yang dilakukan nelayan didaerah tersebut.
Untuk
mendukung peningkatan pendapatan pembudidaya ikan didirikan tiga pabrik
pengolahan rumput laut di Nusa Tenggara Timur yaitu di daerah Sumba Timur,
Sikka dan Kabupaten Kupang. Dalam penyediaan raw matrial 2/3 produksi rumput
laut didaerah tersebut diupayakan untuk pabrik pengolahan rumput laut, hal
tersebut dilakukan untuk menekan fluktuasi harga rumput laut didareh NTT.
Daerah yang mempunyai
produksi rumput laut yang dapat diandalkan adalah daerah manggarai barat,
manggarai timur, ngada, kabupaten ende, kab sikka, flores timur, lembata, Alor, Sabuiraijua, rote, Kabupaten Kupang dan
diupayakan produksi rumput laut terus meningkat untuk penyedaan raw material
pabrik pengolahan rupmut laut di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kendala utama
yang dihadapi provinsi Nusa Tenggara Timur dalam proses produksi adalah harga
pakan yang cukup mahal dan untuk mengatasi hal tersebut Provinsi NTT terus
melakukan pengembangan dalam industri pengolahan.
Bukan hanya
bidang pembudidayaan ikan saja yang terus dikembangkan, provinsi NTT juga
mengembangkan objek pariwisata yang dimiliki daerah Provinsi NTT, keindahan
alam didaerah tersebut cukup menjanjikan dan banyak diminati terutama daerah
pantai komodo dan keindahan alam lainnya. Pengembanagn berbagai sektor yang
potensial dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi NTT.
Dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar telah banyak yang diupayakan oleh
Pemerintah Daerah setempat salah satunya adalah dengan mengajukan pengusulan
PUMP PB 2013, pada tahun 2013 Provinsi NTT mendapatkan alokasi dana BLM PUMP PB
sebanyak 147 paket untuk 21 Kab/Kota. Untuk lebih jelas alokasi masing-masing
Kabupaten/ Kota dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
NO
|
KABUPATEN
/ KOTA
|
ALOKASI
PUMP
|
1
|
Kab. Sumba Barat
|
5
|
2
|
Kab. Sumba Timur
|
8
|
3
|
Kab. Manggarai
|
5
|
4
|
Kab. Sumba Barat Daya
|
5
|
5
|
Kab. Ngada
|
5
|
6
|
Kab. Ende
|
18
|
7
|
Kab. Sikka
|
5
|
8
|
Kab. Flores Timur
|
9
|
9
|
Kab. Alor
|
8
|
10
|
Kab. Kupang
|
8
|
11
|
Kab. Timur Tengah Selatan
|
7
|
12
|
Kab. Timur Tengah Utara
|
7
|
13
|
Kab. Belu
|
7
|
14
|
Kab. Lembata
|
10
|
15
|
Kab. Maggarai Barat
|
6
|
16
|
Kab. Negekeo
|
5
|
17
|
Kab. Manggarai Timur
|
5
|
18
|
Kab. Rote Ndao
|
8
|
19
|
Kota Kupang
|
5
|
20
|
Kab. Sabu Raijua
|
5
|
21
|
Kab. Sumba Tengah
|
6
|
TOTAL
|
147
|
Kegiatan
sosialisasi yang diselenggarakan oleh Dinas Provinsi Nusa Tenggara Timur
dihadiri oleh dua narasumber dari Direktorat Usaha, Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya. Pada kegiatan tersebut narasumber pertama yaitu Bapak
Carlos Lisbon Sirait memaparkan bahwa kegiatan PUMP PB sebagai strategi
pengembangan usaha dibidang perikanan budidaya.
Narasumber
yang kedua Ibu Syati Saptaria menjelaskan mengenai prosedur yang harus dijalani
oleh calon penerima dana BLM PUMP PB, dari tahap identifikasi sampai dengan
tahap pencairan dana. Dalam pemaparan dijelaskan dokumen apa saja yang harus
disiapkan Dinas Provinsi dan Dinas Kabupaten/Kota untuk syarat mengajukan
permohonan dana BLM PUMP PB 2013.
Diharapkan
dokumen tersebut dibuat dan dikirimkan tepat waktu sehingga tidak menghambat
proses pencairan dan dana dapat dikirimkan ke rekening Pokdakan tepat pada
waktunya. Dampak dari ketepatan waktu tersebut akan berpengaruh terhadap waktu
produksi yang tepat pula. Sehingga Pokdakan dapat langsung melakukan kegiatan
pembudidayaan ikan dan akan berproduksi pada tahun ini juga.
Pada akhir kegiatan sosialisasi disepakati mengenai beberapa hal, yaitu :
1.
Pembentukan
tim teknis melalui SK Tim Teknis untuk untuk segera melakukan proses
identifikasi sebagai bahan pemberkasan pengusulan PUMP PB 2013.
2. Untuk
mempermudah Tim Pokja di pusat dalam pengalokasian dana PUMP-PB ke rekening
pokdakan di daerah, maka rekening kelompok di buat seragam untuk setiap
kabupaten seperti dibawah ini:
PUMP-PB Pokdakan……….(nama
kelompok), selain itu meminimalisir kesalahan pada proses pencairan nomor
rekening dicatat ulang pada lembar fotocopy buku rekening
3. Kabupaten/Kota
segera menyusun berkas pengusulan PUMP-PB 2013, selambat-lambatnya minggu ke
empat bulan Mei 2013.
4. Sepakat
mengenai penambahan tenaga kerja baru pada setiap kelompok penerima BLM PUMP-PB
2013 sebesar 20%
5. Program PKN
(Peningkatan Kesesahteraan Nelayan) di wilayah Prov. NTT dialokasikan sebanyak
20 kelompok.
6. Laporan
Sukses story disampaikan dari setiap kab/Kota kepada Dinas Provinsi dan Dinas
provinsi menyampaikan kembali ke Direktorat Usaha Budidaya (Tim Pokja)
7. Pembayaran
honor akan dialokasikan setelah Tim Teknis Kabupaten/Kota memasukan laporan
pelaksanaan PUMP setiap bulannya.
8.
SK Tim Teknis
sudah diterima oleh Tim Pembina Provinsi paling lambat awal Bulan Juni 2013.
9. Pembudidaya
yang belum memperoleh PUMP-PB tahun 2013 mengajukan proposal ke Direktorat
Usaha Perikanan Budidaya melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota
dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
No comments:
Post a Comment