Friday, May 30, 2014

Komoditas Unggulan Usaha Perikanan Budidaya di Propinsi Aceh



            Indonesia memiliki beragam komoditas perikanan yang berpotensi besar untuk dikembangkan. Pada setiap daerah memiliki potensi komoditas perikanan yang berbeda dan secara umum harus memperhatikan kesesuaian iklim dan lingkungan yang cocok untuk proses budidaya komoditas perikanan budidaya tersebut. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki iklim penghujan dan kemarau.
            Komoditas yang dapat dikembangkan di Indonesia terdiri dari komoditas ikan laut, komoditas ikan payau dan komoditas ikan tawar. Ketiga komoditas tersebut sangat memungkinkan untuk dikembangkna di Indonesia dikarenakan potensi lahan yang ada di Indonesia cukup luas. Selain potensi lahan perikanan budidaya Indonesia memiliki potensi komoditas yang cukup beragam dan berbeda pada setiap daerah. Hal tersebut merupakan salah satu penentu peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan.
            Salah satu daerah yang memiliki potensi perikanan budidaya adalah daerah Propinsi Aceh. 

Gambaran potensi komoditas perikanan budidaya yang dapat dikembangkan di Propinsi Aceh dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Provinsi
Budidaya
Kabupaten
Komoditas Unggulan
Aceh
Air Tawar
Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Luwes, Bener Meriah dan Nagan Raya
Ikan nila, mas, lele, patin.
Air Payau
Aceh utara, Piddie, Bireun, Aceh Timur, Langsa dan Aceh Tamiang
Udang Vanamei, Udang windu, Kepiting dan Bandeng.
Air Laut
Sabang, Aceh Besar, Aceh Barat, Aceh Selatan, Simeleu dan Aceh Singkil
Kerapu, Kakap, Lobster, Teripang, Kerang Mutiara dan Rumput Laut.

            Dengan melihat tabel potensi komoditas ikan di Propinsi Aceh terdapat sekitar 13 komoditas ikan yang dapat dikembangkan di Propinsi Aceh. Selain itu memberikan pula gambaran mengenai jenis usaha yang dapat dipilih, diminati dan disesuaikan dengan jenis usaha yang dikuasi oleh masyarakat yang berminat untuk membuka usaha dibidang perikanan budidaya.(Syati Saptaria)

Sunday, May 25, 2014

POTENSI PERIKANAN BUDIAYA LAUT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT



Indonesia merupakan negara kepulauan yang  memiliki banyak sekali potensi perikanan yang dapat dikelola dan tentunya dapat menghasilkan devisa yang besar untuk negara. Salah satu Provinsi yang memiliki potensi perikanan yang cukup besar adalah Provinsi Nusa Tengara Barat. Provinsi ini terdiri dari 10 Kabupaten/Kota yang masing-masingnya memiliki potensi perikanan yang cukup baik untuk dikelola. 
                Pada setiap wilayah Kabupaten/Kota memiliki potensi darat dan laut yang cukup luas untuk dimanfaatkan olah masyarakat dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Adapun potensi luas lahan darat dan laut yang dimiliki oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat dilihat pada tabel (data per februari 2014) di bawah ini :



Pada tabel dapat terlihat potensi darat yang dimiliki oleh Provinsi NTB adalah seluas 20.153,15 Km dan potensi luas lahan laut lebih luas dibandingkan potensi lahan darat yaitu seluas 29.159,04 Km. Bukan hanya potensi luas lahan darat dan laut saja yang dimiliki oleh Provinsi NTB, akan tetapi Provinsi NTB memiliki potensi berupa pulau kecil sejumlah 278 pulau yang tentunya dikelola dengan baik akan menghasilkan banyak keuntungan bagi Indonesia.
Potensi Perikanan Budidaya Laut di wilayah NTB cukup mempunyai peluang yang sangat besar untuk dikembangkan. Beberapa komoditi unggulan udidaya laut di provinsi ini adalah rumput laut, mutiara, kerapu, lobster, dll. Komoditi yang paling besar dikembangkan di NTB adalah rumput laut yang memiliki potensi areal seluas 41.000 Ha yang memiliki potensi produksi sebesar 1.800.000 ton. Pada saat ini pemanfaatan lahan potensi rumput laut hanya menghasilkan produksi sebanyak 657.757 ton, sehingga masih tersisa 54.46 % potensi lahan rumput laut yang belum termanfaatkan di Provinsi NTB.

Data per Februari 2014 – Dinas Provinsi NTB

Selain rumput laut komoditi mutiara , kerapu dan lobster memiliki potensi yang cukup besar karena pemanfaatannya masih belum maksimal terutama untuk komoditas ikan laut yang menghasilkan produksi sebesar 1.5 % dari jumlah potensi produksi yang dimiliki. Berdasarkan data tersebut memberikan gambaran peluang usaha dibidang perikanan budidaya laut di Provinsi NTB dan sekaligus dapat lebih memotivasi calon wirausaha untuk dapat mengelola lahan yang belum termanfaatkan secara maksimal. (Syati Saptaria)